Muharram......itu.


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

B i s m i l l a h i r r a h m a a n i r r a h i i m,

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, segala pujian kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga tercurah atas junjungan kita Rasulullah SAW, beserta keluarganya, para shahabatnya dan orang - orang yang istiqomah dijalan-Nya.

Alhamdulilahirabbil’alaamiin, sahabat, kita sdh berada ditahun baru Hijriyyah, tahun baru Ummat Islam yang mengandung banyak sekali peristiwa dan kejadian yang sangat bersejarah diawal awalnya dulu dijaman Rasulullah SAW. Yang berdampak kepada masa – masa kejayaan dan peradaban islam hingga kini.

Sahabat fillah, Sejarah yang paling Fenomental adalah terjadinya Peristiwa HIJRAHTUR RASULULLAH SAW dari Mekkah menuju Madinah. Dalam rangka menyelamatkan kaum Muslimin dan orang – orang beriman serta yg lebih utama menyelamatkan da’wah Islamiyyah dari intimidasi dan upaya orang orang Kafir Quraisy untuk membunuh Rasulullah SAW dan juga utk menghentikan / menghancurkan Da’wah Islam. Sekaligus Hijrah Rasulullah SAW adalah untuk menyusun kekuatan kaum Muslimin dan orang – orang beriman di Madinah.

 Nah sahabat facebook fillah, Sesampainya Rasulullah SAW di Madinah, Rasulullah SAW sungguh terkagum kagum dengan kondisi yang sudah berubah, disamping sambutan kaum muslimin yang begitu luaarr biasa, yang membuat Rasulullah SAW sangat bersyukur kpd Allah SWT adalah bahwa Madinah telah berubah menjadi BASIS DA’WAH kaum muslimin, hampir 95 % penduduknya telah menerima Da’wah islam, para pemimpin Kabilah / suku nya telah lebih dulu masuk Islam, sehingga para rakyatnya, penduduknya secara berbondong bondongpun akhirnya masuk Islam..shubhanallah …

Lalu siapa telah yang berjasa besar membantu da’wah Rasulullah SAW, sehingga da’wah Islam sdh menyebar ke seluruh antero pelosok Madinah, dan menjadi basis da’wah kekuatan kaum muslimin ??

Sahabat fillah, sahabat Rasulullah yang berjasa besar itu adalah “ Mush’ab bin Umair “ yang merupakan duta pertama Islam yang diutus Rasulullah SAW utk berda’wah di Madinah. Insyaa Allah Biografi dan kisah / sirah / sejarah perjalanan sahabat Mush’ab ini akan coba saya terbitkan dalam catatan saya berikutnya.

Nah sahabat fillah, kembali ke momentum Tahun baru Hijriyyah, Apa yang seharusnya kita sebagai seorang muslim tancapkan kembali dalam moment Tahun baru ini ?

Tahun Baru Hijriyyah adalah identik dengan HIJRAH ( beralih / berpindah ), oleh karena itu seharusnya seorang mu’min berinstropeksi diri / evaluasi diri dan kemudian bersama sama kita berbenah diri, menjadi pribadi yang lebih baik dengan betul betul HIJRAH.

Oleh karena itu seharusnya, kita pahami dengan benar, makna HIJRAH itu. Nah didalam sebuah hadist Rasulullah SAW menjelaskannya.

Ketika ada seorang sahabat Rasulullah SAW yang bertanya kpd Rasulullah SAW : “ Manakah Hijrah yang utama itu ? “ Sabda Nabi SAW : “ An tahjuromaa kariha rabbuka “ ( Engkau meninggalkan segala yang dibenci oleh Tuhanmu “ ) Kemudian setelah itu Rasulullah SAW melanjutkan “ Walhijratu hijrataani : “ ( Dan Hijrah itu ada dua jenis hijrah ), “ Hijratu haadhiri wa hijratul baadiyyi , Fahijratul Baadiyyi ayyujiiba idzaa du’iya, wayuthii’a idzaa umira, wahijratul haadhir : a’dzomuhaa baliyyatan wa afdhaluhaa ajran “ ( Yaitu Hijrah haadhir dan hijrah baadiy , Hijrah baadi : yaitu bila seseorang diseru kepada Islam ia segera menjawab dan jika diperintah dia taat. Sedangkan Hijrah hadhir : lebih besar cobaaanya dan lebih besar pahalanya ) ( HR Hakim )

Sahabat fillah rahimakumullah, Artinya kita jadikan moment bulan Muharam ini untuk evaluasi dan instropeksi diri, dan sekaligus titik tolak kita untuk memperbaiki semangat hijrah kita. Hijrah dari sifat sifat yang kurang terpuji, kepada perilaku yang Mulia, hijrah dari kekufuran nikmat yang sering kita lakukan, kepada syukur atas nikmat Allah SWT yang Maha Memberi nikmat, Hijrah Meninggalkan segala hal yang dibenci oleh Allah SWT, menuju Hal hal yang disukai / dicintai oleh Allah SWT.

Disamping itu pula Hijrah bearti Segera menjawab apabila kita diseru, dan segera Taat apabila kita diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya, segala sesuatu yang diperintahkan tentu hal yang bernila positif dan bermanfaat bagi diri kita bahkan orang lain.

Oleh karena itu, mari kita bersemangat kembali untuk memenuhoi panggilan Allah SWT, karena setiap panggilan / seruan Allah SWT itu tentunya memberikan Keberkahan bagi hamba-Nya. Tetapi jangan lupa bahwa kita diperintahkan utk Hijrah, tentunya dengan semangat Keikhlasan kita. Sebab jangan sampai kita salah menempatkan niat kita. Sebab jika salah menempatkan niat, tentunya akan sia sia saja apa yang kita lakukan.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist menjelaskan :

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

Sahabat fillah rahimakumullah, Hijrah adalah sebuah keniscayaan, maka dari itu beruntunglah kita yang masih mempunyai semangat untuk berhijrah, kembali kejalan Allah SWT dan memperbanyak kebaikan dan ketaatan di bulan Muharam ini. Insyaa Allah .

Sekarang kita sudah berada di tanggal 9 Muharam, oleh karena itu mari kita perbanyak ibadah dihari ini, berpuasa, dan menyegerakan setiap perintah Allah SWT. Bagi sahabat fillah yang belum tahu barangkali tentang keutamaan berpuasa di bulan Muharam ( 9 & 10 Muharam ), coba pahami Hadist Rasulullah SAW berikut ini :

Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, dia berkata: Rasulullah bersabda “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam (HR. Muslim)

Hadits yang mulia ini menunjukkan anjuran berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama dibandingkan bulan-bulan lainnya setelah bulan Ramadhan.[2]

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:

* Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharam adalah puasa 'Asyuraa' (puasa pada tanggal 10 Muharam) karena Rasulullah saw melakukannya dan memerintahkan para sahabat radhiallahu'anhum untuk melakukannya [3] dan ketika Beliau saw ditanya tentang keutamaannya, beliau saw bersabda “Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu”

* Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram didahului dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah saw ketika disampaikan kepada Beliau bahwa tangggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan orang-orang yahudi dan Nashrani, beliau bersabda “Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram)

* Adapun hadits “Berpuasalah pada hari 'Asyuraa' dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya”, hadits ini lemah sanadnya dan tidak bisa dijadikan sandaran anjuran puasa pada tanggal 11 Muharram

* Sebagian ulama ada yang berpendapat dimakruhkannya (tidak disukainya) berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena menyerupai orang-orang Yahudi, akan tetapi ulama lain membolehkannya meskipun pahala tidak sesempurna jika digabungkan dengan puasa sehari sebelumnya

* Alasan Rasulullah saw memerintahkan puasa tanggal 10 Muharram adalah karena pada hari itu Allah 'azza wa jalla menyelamatkan Nabi Musa 'alaihissalam dan umatnya, serta menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya. Sebagai ungkapan syukur kepada-Nya, Nabi Musa 'alaihissalam berpuasa pada hari itu. Dan ketika Rasulullah mendengar Yahudi berpuasa pada hari 'Asyuraa' karena alasan itu, maka beliau saw bersabda: “Kita lebih berhak (untuk mengikut) Musa 'alaihissalam dari pada mereka”
Kemudian untuk menyelisih perbuatan orang-orang Yahudi, beliau menganjurkan untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram

Demikian sahabat fillah, semoga catatan ini bermanfaat buat semuanya. Walaupun agak terlambat, saya mengucapkan kepada semua sahabat facebook fillah,

" SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYYAH 1432 H " Semoga kita mampu ber HIJRAH menjadi PRIBADI YANG MAMPU BERBENAH DIRI DAN BERPRESTASI LEBIH BAIK LAGI DARI TAHUN SEBELUMNYA,AMIIN !

Tetap semangat ..Insyaa Allah ..yyyeeessssss !!!

Wallahu a’lamu bish shawab.

Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekhilafan atau kesalahan ketik

Wabillahi taufiq wal hidayah

Wa Shubhanaka wabihamdika Asyhadu alla ilaha illa Anta astaghfiruka watubuu ilaihi

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.(Nur Hidayah)




Category: 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar